Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan menyentuh di usia ke-73 tahun. Dalam pidatonya di Kongres IV TIDAR, ia menegaskan bahwa tujuannya kini bukan lagi kekuasaan, melainkan meninggalkan nama baik bagi bangsa dan negara.
Fokus di Usia 73 Tahun: Tinggalkan Warisan Bersih
Dalam pidato yang disampaikan Sabtu, 17 Mei 2025 di Jakarta, Prabowo Subianto mengatakan bahwa pada titik ini dalam hidupnya, ia hanya ingin meninggalkan sesuatu yang bermakna.
“Usia saya 73 tahun. Saya tidak cari kekuasaan lagi. Saya hanya ingin tinggalkan nama baik untuk rakyat dan bangsa saya,” ujar Prabowo di hadapan ratusan kader Tunas Indonesia Raya (TIDAR), organisasi sayap muda Partai Gerindra.
Pernyataan ini menuai perhatian publik karena disampaikan di tengah upaya pemerintahannya yang gencar dalam memberantas korupsi.
Pemerintah Gencar Bongkar Praktik Korupsi
Presiden Prabowo menyebutkan bahwa dalam enam bulan pertama pemerintahannya, negara telah menyelamatkan ratusan triliun rupiah yang sebelumnya berpotensi dikorupsi. Ia juga mengungkapkan adanya intimidasi terhadap aparat penegak hukum yang mulai mengusut kasus-kasus besar.
“Saya tahu ada penegak hukum yang diancam, diintai, difoto rumahnya. Tapi kami tidak akan mundur. Kami akan berantas korupsi sampai ke akarnya,” tegasnya.
Langkah tegas ini diklaim sebagai bentuk nyata bahwa pemerintah tidak hanya berjanji, tetapi juga bertindak.
Komitmen Gunakan Kekayaan Negara untuk Rakyat
Lebih lanjut, Prabowo Subianto menekankan bahwa seluruh kekayaan negara harus digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Tidak boleh ada satu rupiah pun uang rakyat yang dikorup. Siapa pun yang melanggar hukum akan kami tindak tegas, tanpa pandang bulu,” tambahnya.
Pernyataan ini mempertegas arah pemerintahan Prabowo: transparan, tegas, dan berpihak pada rakyat kecil.
Kesimpulan
Pidato Prabowo Subianto di usia 73 tahun bukan sekadar refleksi pribadi, tetapi juga sinyal kuat tentang arah pemerintahannya ke depan. Fokus pada pemberantasan korupsi dan meninggalkan nama baik menunjukkan komitmen moral seorang pemimpin yang ingin dikenang bukan karena kekuasaan, tetapi karena keberanian menegakkan keadilan.
📌 Baca juga:
- Profil Lengkap Prabowo Subianto
- Langkah Pemerintah dalam Reformasi Hukum dan Korupsi
- TIDAR: Sayap Muda Partai Gerindra dan Kiprahnya di Politik Nasional