Jakarta, Update Nusantara — Pengguna QRIS meledak secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, menyebut bahwa sistem pembayaran digital ini mencatat lebih dari 1 miliar transaksi hingga Maret 2025.
“Ini bukan sekadar teknologi. Ini tentang kedaulatan ekonomi. Tapi ada yang gerah melihat kita maju,” ujar Gibran dalam video monolog resminya.
📈 Lonjakan QRIS dan Dampaknya pada UMKM
Jumlah pengguna QRIS juga melonjak, kini mencapai lebih dari 56 juta orang. Tak hanya itu, lebih dari 38 juta merchant telah menggunakan QRIS. Sekitar 93% di antaranya adalah pelaku UMKM.
Menurut Gibran, sistem QRIS membuat transaksi menjadi lebih mudah, efisien, dan tanpa ketergantungan pada kartu atau EDC.
🔗 Baca juga: Apa Itu QRIS dan Manfaatnya Bagi UMKM?
(Outbound link ke Bank Indonesia, no-follow disarankan)
🌐 Isu Internasional: Sistem QRIS Dikritik AS
Meski tidak menyebut secara langsung, Gibran mengisyaratkan adanya tekanan asing. Sebelumnya, Pemerintah AS melalui USTR menyoroti QRIS dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang dikembangkan Bank Indonesia.
Mereka menilai sistem itu berpotensi menutup akses perusahaan asing terhadap pasar pembayaran digital Indonesia.
🔗 Baca juga: Kebijakan QRIS Dipertanyakan AS, Ini Respons BI
(Outbound link)
💬 Gibran: Saatnya Dukung Sistem Kita Sendiri
Gibran menegaskan, keberhasilan QRIS harus terus didukung masyarakat. Terlebih, sistem ini mendorong ekonomi digital lokal dan memberikan peluang besar bagi UMKM di seluruh Indonesia.
“Kalau bukan kita yang dukung teknologi bangsa sendiri, siapa lagi?” ucapnya.
📌 Internal Link (contoh disesuaikan konten situs kamu):
- 🔗 Baca juga berita kami sebelumnya: Transformasi Ekonomi Digital Indonesia Melaju Cepat
📊 Statistik Utama :
- Total pengguna QRIS: 56 juta+
- Jumlah merchant: 38 juta+
- UMKM terlibat: 93%
- Total transaksi per Maret 2025: 1 miliar kali